MediaSuaraMabes, Jakarta – Ketua komisi Nasional Disabilitas Republik Indonesia (KND-RI) Dr. Dante Rigmalia,M.Pd. melanjutkan kunjungan kerjanya untuk mengarusutamakan isu disabilitas dengan menyapa masyarakat di kecamatan sukaresmi dan Yayasan bina akhlak sebagai pesantren korban NAPZA dan gangguan mental di desa babakan karet, kabupaten cianjur, provinsi jawa barat, pada tanggal 20 – 21 februari 2023.
Menurutnya, dialog dan interaksi secara langsung dengan berbagai lapisan masyarakat di akar rumput “grass root”, terbukti sangat efektif untuk menciptakan sinergi dan kolaborasi yang berkelanjutan dalam upayanya untuk mewujudkan penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak penyandang disabilitas.
Dalam kunjungan di hari pertamanya, Dante Rigmalia berkesampatan menggelar dialog Bersama SAJIWA Foundation dan pengurus kecamatan sukaresmi di kabupaten cianjur, provinsi jawa barat.
Pada kesempatan tersebut, perempuan yang biasa disapa Dante itu terlihat sangat antusias menyampaikan edukasi terkait tugas fungsi KND-RI sebagai Lembaga non struktural dibawah presiden, dan menjalin komunikasi dua arah Bersama pengurus kecamatan sukaresmi, 11 orang kepala desa, para orangtua penyandang disabilitas dan perwakilan organisasi penyandang disabilitas (OPDIS).
Ketua KND-RI itu, turut mengajak kepada segenap lapisan masyarakat agar lebih peduli kepada penyandang disabilitas di sekitar mereka. Sekaligus ia juga menyuarakan akan pentingnya Gerakan penghapusan stigma ataupun stereotype terhadap para difabel.
“Saya optimis, dengan penguatan edukasi di lapisan akar rumput, niscaya akan mempercepat upaya KND-RI untuk mewujudkan penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak penyandang disabilitas, tulis Dante dalam keterangan pres yang diterima media, pada selasa 21 februari 2023”.
Sementara itu, ketua SAJIWA Foundation Syahida Lulu Salsabila, juga memberikan ucapan terimakasih dan apresiasinya kepada ketua dan komisioner KND-RI atas kerja-kerja nyatanya dalam mengarusutamakan isu disabilitas di masyarakat.
“Semoga dengan penandatanganan Kerjasama antara KND-RI dengan SAJIWA, dapat memperluas jangkauan program lingkungan inklusif yang melibatkan unsur pemerintah, masyarakat dan organisasi penyandang disabilitas, katanya diselah acara penandatanganan kerjasama, di kecamatan sukaresmi, pada senin 20 februari 2023”.
Berikutnya, dalam lanjutan kunjungan kerjanya ke Yayasan bina akhlak (pesantren korban NAPZA dan gangguan jiwa) di desa babakan karet, kabupaten cianjur. Dante Rigmalia juga turut menjalin dialog dan menggali aspirasi dari pengurus pesantren.
Pasalnya, metode penyembuhan para korban NAPZA dan gangguan mental di pesantren ini menggunakan metode-metode alternatif seperti totok syaraf, ramuan herbal dan sentuhan kalbu lewat pendekatan spiritual.
Dante Rigmalia menyadari, jika dirinya masih menemukan metode-metode penyembuhan para korban NAPZA dan penyandang disabilitas mental (ODGJ) baik dengan cara medis yang dilakukan oleh para dokter ataupun metode alternatif yang dilakukan oleh para terapis di banyak tempat.
“Kami menyadari, jika hal tersebut merupakan salahsatu kearifan lokal yang masih banyak kita temukan di berbagai daerah.
Pada prinsipnya, mereka melakukan hal tersebut sebagai wujud kontribusinya dalam mewujudkan perlindungan hak-hak penyandang disabilitas, kata Dante”.
Perempuan dengan disabilitas hard of hearing (HOH) dan Disleksia itu, turut menghimbau agar pemerintah dapat mengeluarkan regulasi khusus untuk mengharmonisasikan kebijakan sebagai bentuk perlindungan bagi tempat-tempat serupa yang melakukan praktek baik seperti itu.
“Perdebatan terkait hal tersebut tidak harus dipertajam lagi, saatnya pemerintah harus dapat mengharmonisasikan regulasi dan kebijakan untuk melindungi banyak pihak khususnya para korban NAPZA atau disabilitas mental, tandasnya”. (Thoy)