MSM TV, Madiun – Bawaslu Kabupaten Madiun mendapat tudingan miring terkait evaluasi kinerja panwascam yang akan bertugas pada Pilkada 2024. Assesment terhadap panwascam yang sebelumnya bertugas pada Pemilu Serentak 2024 diduga tidak fair dan subyektif. Penilaian dinilai mengandung unsur like and dislike atau suka tidak suka karena sentimen pribadi.
Informasi yang diperoleh media ini, ada 14 orang panwascam pemilu yang dicoret. Sesuai jadwal, hasil assassment diumumkan pada tanggal 1-2 Mei 2024. Namun hasil assassment sudah bocor sebelum pengumuman resmi dipublikasikan.
Media ini memperoleh keterangan dari beberapa anggota panwascam yang tidak lolos. Mereka membenarkan kalau sudah mendengar kabar siapa-siapa saja yang tidak lolos dan melontarkan kekecewaan atas hasil tersebut.
“Dari nama-nama yang tidak lolos terlihat kalau penilaian bawaskab tidak fair, subyektif dan berdasar sentimen pribadi.,” ungkap salah seorang anggota panwascam yang minta namanya tidak disebutkan.
Menurutnya, saat assassment anggota panwascam pemilu 2024 diminta mengisi portofolio dan evaluasi kinerja atasan langsung secara online dengan mengisi google form. “Kemudian ada wawancara walaupun sebelumnya tidak disebutkan. Saat wawancara sudah terlihat kalau ada unsur suka tidak suka dari pertanyaan yang diajukan dan mengadu domba antar anggota,” ungkapnya.
Dari anggota yang tidak lolos lainnya media ini juga mendapat keterangan panwascam yang tidak lolos tidak ada catatan jelek kinerjanya. Tetapi mereka tidak lolos karena tidak ada rekom dan tidak disukai oleh beberapa komisioner bawaskab. “Yang dicoret itu dianggap bukan orang-orangnya bawaskab yang baru. Panwascam yang vokal dan kritis juga tidak lolos,” ujarnya.
Diketahui sebelum dilakukan assasment sejumlah anggota panwascam mendatangi kantor Bawaskab Madiun untuk klarifikasi soal kebijakan anggaran yang mendadak berubah. Ternyata belakangan beberapa anggota yang ikut dicoret dari assasment. “Katanya haram anggota panwascam ngurusi soal anggaran karena itu urusan sekretariat,” ungkapnya.
Malahan ada anggota panwascam yang tidak lolos karena masalah sepele karena buka baju saat menunggu wawancara. “Karena sumuk lepas baju katanya tidak menjaga marwah lembaga. Alasannya mengada-ada. Penilaian juga tidak sesuai realita. Panwascam yang kerjanya tidak jelas, jarang ngantor malah lolos tapi dekat dekat secara pribadi dengan komisioner bawaskab,” katanya.
Ketua Bawaskab Madiun Slamet Widodo tidak menanggapi soal tudingan miring terkait assasment panwascam tersebut. Lewat chat WA dia hanya menjawab kalau hasil evaluasi belum diumumkan saat dikonfirmasi media ini Kamis (2/5) siang.
(tim MSM biro madiun)