Polwan Cantik dari Tim Polres Batang Juara Lomba Senam SKJ 88

167
0

MediaSuaraMabes, Batang – Tim Polres Batang berhasil meraih Juara I dalam Lomba Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) 88 yang diadakan di Pendopo Kabupaten Batang, Jawa Tengah, pada Kamis (9/3/2023). Tim tersebut tampil menawan dengan mengenakan seragam kaos berwarna kuning dan ikat kepala ‘Udeng’ khas Bali. Sejumlah personel Polres Batang, yang didominasi oleh para Polwan cantik, berhasil mengalahkan puluhan peserta dari Tim BNN, Tim Kodim, BUMD, dan lainnya.

Tim Polres Batang terlihat kompak sejak memasuki area lomba. Dengan yel-yel khas Presisi, para anggota Polri ini terlihat luwes dan kompak dalam setiap memperagakan gerakan senam SKJ. Tim gabungan Disnakertrans dan Dislutkanak berhasil meraih posisi juara kedua dalam lomba senam SKJ 88 tersebut, yang kemudian disusul juara ketiga dari Tim Unsur BUMD.

“Pemenang harus diucapkan selamat, dan bagi tim yang kalah jangan bersedih. Karena acara ini bukan mencari siapa yang kalah dan siapa yang menang, melainkan lebih untuk memeriahkan ulang tahun Kabupaten dan mengembalikan kembali budaya olahraga 80-an yang sempat jaya pada zamannya,” ujar Pj Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki.

Lani mengungkapkan bahwa kegiatan lomba senam SKJ 88 diadakan untuk mengingat kembali memori jaman dahulu yang sudah sering dilakukan serta menjaga silaturahmi segenap stakeholder di Kabupaten Batang. Ide untuk menggelar lomba senam SKJ ini tercetus dari Instruksi Panglima TNI yang kemudian disampaikan ke jajaran TNI termasuk di Kodim Batang.

“Pak Dandim mengajak kita bersama-sama untuk mensosialisasikan senam SKJ kepada keluarga besar Pemkab Batang yang rencananya akan dilakukan setiap Jumat pada bulan minggu terakhir,” katanya.

Tujuan dari senam SKJ 88 adalah sebagai sarana komunikasi dalam bentuk olahraga senam aerobik, menjaga kebugaran dan meningkatkan suasana hati serta imunitas tubuh. SKJ 88 juga menjadi salah satu senam wajib di lingkungan Pemkab Batang.

“Lakukan dengan baik dan benar maka akan membuat tubuh menjadi lebih sehat dan bugar serta membuat jiwa tenteram dan indah,” tambah Lani.

Pemerintah dengan giat mengkampanyekan slogan “mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga” pada era tahun 80-an. Sebagai implementasi dari keseriusan untuk membangkitkan semangat berolahraga di seluruh tanah, maka diadakan Hari Olahraga Nasional pada 9 September 1983.

Adapun penetapan tanggal 9 September diambil dari tanggal yang sama dengan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama di Solo pada tahun 1948. Sejak ada Kementerian Pemuda dan Olahraga pada tahun 1983, kegiatan olahraga di Indonesia semakin marak.

Ludi sharindra

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here