MediaSuaraMabes, Sidoarjo – Sejumlah ibu-ibu yang mempunyai anak berkebutuhan khusus (ABK di kabupaten sidoarjo), tampak asyik memainkan gunting dan clipper diatas rambut para model yang sudah dipersiapkan.
Mereka tampak bersemangat mengikuti kelas pangkas rambut (hair cut class) yang diselenggarakan oleh D-Link Project di salon C and C, Jl. Perum Puri Surya Jaya, gedangan sidoarjo, pada sabtu 4 maret 2023.
D-Link Project didanai oleh pemerintah Australia melalui skema hibah alumni (2022 alumni grant scheme) putaran kedua yang diadministrasikan oleh Australia award Indonesia (AAI).
Abdul Majid Project leader D-Link Project dan sekaligus ketua LIRA Disability Care (LDC), mengaku turut berbahagia karena para peserta kelas pangkas rambut yang notabenenya adalah para orangtua yang mempunyai ABK juga tampak antusias mengikuti program tersebut, “katanya saat dimintai keterangan media, disela acara pembukaan di Aston hotel sidoarjo, sabtu 4 maret 2023”.
Majid yang juga seorang penyandang disabilitas sensorik Netra itu, menceritakan bahwa kelas pangkas rambut diinisiasi atas problem para orang tua yang mempunyai ABK merasa kesulitan membawa putra dan putrinya ke tempat pangkas rambut.
“Fokus kami adalah menemukan solusi, kami berikan mereka skill memangkas rambut dengan Teknik khusus untuk memangkas rambut ABK. Kemudian minimal para bunda kuat dapat memangkas rambut anaknya, jelas pria alumni beasiswa Australia di Queensland University of Technology Australia itu”.
Tidak berhenti disitu saja, Majid yang juga getol menyuarakan penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak penyandang disabilitas di kabupaten sidoarjo itu juga memikirkan Langkah strategis untuk membuat para orangtua yang mempunyai ABK dapat berdaya dan kuat secara ekonomi.
Melalui D-Link Project, Majid memberikan program pelatihan yang inklusif dan berkelanjutan yang diberikan kepada penyandang disabilitas dan anggota keluarganya.
“Secara vokasi, kami menyediakan dua pelatihan yaitu membatik metode ciprat dan kelas pangkas rambut bagi orangtua yang memiliki ABK, jelasnya”.
Lebih jauh, pria asal kecamatan tanggulangin sidoarjo itu juga menjalin sinergi dan kemitraan strategis dengan pemkab sidoarjo, Lembaga keuangan dan perbankan daerah.
Kedepannya, Majid ingin mendorong para peserta menjadi entrepreneur di bidang barber shop for children with special needs.
“Setelah mempunyai skill, kemudian mereka harus mandiri secara ekonomi. D-Link Project telah memberikan tools nya, Makanya kami menjalin kemitraan strategis dengan DINKOP Usaha Mikro kabupaten sidoarjo, OJK Region IV jawa timur, BPR Delta Arta, dan BPJS Ketenagakerjaan cabang sidoarjo, jelasnya menambahkan”.
Melalui D-Link Project, Majid ingin memastikan para difabel dan anggota keluarganya dapat masuk kedalam ekosistem keuangan inklusi, dan terlindungi lewat program ketenagakerjaan bukan penerima upah atau BPU.
“Ini adalah kerja kolaboratif, sudah waktunya pengarusutamaan isu disabilitas kita selesaikan melalui lintas sectoral, tandasnya”.
Kegiatan incubation and 1 on 1 meeting D-Link Project, diikuti oleh 14 difabel dan anggota keluarganya. Mereka terbagi kedalam dua program pelatihan, sebanyak 8 difabel yang terdiri dari ragam disabilitas (mental, intelektual, fisik, dan sensorik penglihatan) mengikuti kelas batik ciprat dan 6 orangtua yang memiliki ABK mengikuti kelas pangkas rambut.
Acara yang digelar mulai 3 hingga 11 maret 2023 itu, tampak meriah dengan dihadiri secara langsung oleh Mohammad Edi Kurniadi (Ka. DINKOP Usaha Mikro), Elys Sulistyaningsih Direktur BPR Delta Arta sidoarjo, dan Sentot selaku kepala bagian kepesertaan khusus BPJS Ketenagakerjaan sidoarjo.
Dalam sesi talk show, para pemangku kepentingan itu bersemangat menyampaikan paparannya. Mereka juga berkomitmen memberikan fasilitasi kepada difabel sidoarjo sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Thoyib koordinator relawan D-LINK project saat di konfirmasi awak media menambahkan, acara berjalan lancar dan sukses terimakasih kepada para tamu undangan dari dinas dan perbankan, para peserta inkubasi pangkas rambut beserta mentor, Aston hotel sidoarjo dan tidak lupa rekan tim relawan yang sangat luarbiasa totalitasnya.
D-Link Project didukung oleh LIRA Disability Care (LDC), DPW LSM LIRA Jawa Timur, batik rumah kinasih kabupaten blitar, Yayasan Ananda Mutiara Indonesia (Y-AMI), CnC Salon, SAE CLASS Salon, Salon Martin, OJK Region IV jawa timur, DINKOP Usaha Mikro sidoarjo, BPJS Ketenagakerjaan sidoarjo, dan BPR Delta Arta.