MediaSuaraMabes, Tanggamus — Kepala Pekon (Kades) Datar Lebuay, Kecamatan Air Naningan, Suhartono, kembali menjadi sorotan publik. Ia diduga menguasai dana desa sebesar Rp89 juta yang semestinya digunakan untuk Pembuatan Kandang Sapi pada program penggemukan sapi melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Dugaan ini mencuat setelah sejumlah warga dan pengurus BUMDes membeberkan kejanggalan dalam realisasi anggaran tersebut. Sabtu, (1/11/2025).
Anggaran pembuatan Kandang Sapi pada BUMDes Datar Lebuay, senilai Rp89.000.000., tidak sesuai dengan fakta dilapangan.
Saat dikonfirmasi, Suhartono memberikan keterangan yang terkesan membuang selah. Ia berdalih, tidak mengetahui anggaran pembuatan Kandang Sapi pada program BUMDes tersebut.
“Semua anggaran dikelola pihak BUMDes, kalau anggaran pembuatan kandang sapi, Itu BUMDes yang tau, karena BUMDes yang melaksanakan dan lahan itu milik masyarakat, disewakan lima belas juta pertahun”, katanya.
Sementara, Ketua Pengurus BUMDes, Eka, pada Kamis 30 Oktober 2025, membeberkan bahwa dari total dana BUMDes Rp.289800.000. Pihaknya telah memberikan dana senilai Rp.89.000.000 kepada Suhartono.
“Anggaran untuk pengadaan sapi dan pembuatan sumur bor di lokasi kandang sapi sebesar dua ratus juta rupiah, dan sisanya sebesar delapan puluh sembilan juta telah kami diserahkan kepada pak Lurah Suhartono”, bebernya.
Menurut Eka, dana yang telah diterima Suhartono diperuntukkan dalam kegiatan pembuatan Kandang Sapi, pengadaan lampu Listrik, pembuatan pagar dan sewa lahan selama dua tahun sebesar Rp30.000.000.
Kemudian, jelas Eka, lahan sewa untuk kandang sapi BUMDes Datar Lebuay adalah milik Kepala Pekon Suhartono, bukan milik masyarakat.
Hasil Temuan Tim Media Di Lokasi Kandang Sapi
Lokasi Kandang Sapi yang tidak jauh dari kediaman Suhartono, di Dusun Balai Rejo, tampak kegiatan dalam pembuatan Kandang Sapi yang asal-asalan. Volume Kandang Sapi seluas 8 kali 10 meter, dibangun dengan bahan material yang tidak memenuhi standar.
Diketahui pula, pengadaan sapi yang tiba pada Kamis malam, 31 Oktober 2025, dipagi harinya, tampak bagian Coran pada lantai yang telah diinjak sapi, mengalami rusak parah. Hal ini menunjukkan buruknya kwalitas dari material yang digunakan dan di lokasi Kandang Sapi, juga belum terdapat pagar.
Atas kejadian ini, Warga Datar Lebuay berharap agar kasus ini dapat segera diusut tuntas dan diberikan sanksi tegas. “Semoga Suhartono mendapat sanksi tegas dari pihak berwajib, karena duit itu untuk penggemukan sapi, tetapi malahan Hartono yang gemuk”, sindir warga setempat, AK (42).
(Rsw & Tim)





