MediaSuaraMabes, Sukabumi — Dalam dinamika perubahan zaman yang begitu cepat, masyarakat desa membutuhkan pemimpin yang tidak hanya memahami akar kehidupan warganya, tetapi juga memiliki visi jauh ke depan. Sosok itu hadir dalam diri Lukman Nulkahim dengan sapaan akrabnya di kalangan masyarakat pak poksay, seorang tokoh muda yang siap bertarung dalam bursa Bakal Calon Kepala Desa Bojongasih, Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi.
Dikenal sebagai pribadi yang rendah hati, ramah, dan selalu hadir di tengah masyarakat, Lukman bukanlah orang asing bagi warga Bojongasih. Ia tumbuh dan besar di desa ini. Aktivitas sosial dan kepeduliannya terhadap warga menjadikan dirinya salah satu figur yang disegani, terutama karena sikapnya yang tidak pernah membeda-bedakan warga, baik dari latar belakang ekonomi, pendidikan, maupun usia.
Dekat dengan Warga, Bukan Sekadar Janji
Bagi Lukman, menjadi kepala desa bukanlah semata jabatan administratif, tetapi amanah pengabdian. Dalam banyak kesempatan, ia kerap turun langsung ke lapangan: membantu warga yang sedang kesulitan, mendengarkan aspirasi dari pintu ke pintu, hingga terlibat dalam gotong royong warga tanpa rasa canggung. Keberpihakannya pada masyarakat kecil sudah terbukti sejak lama, bahkan sebelum dirinya mencalonkan diri.
“Pemimpin desa harus bisa menjadi telinga yang mendengar jeritan rakyat, tangan yang membantu mereka yang membutuhkan, dan kaki yang siap melangkah ke manapun ketika warga memanggil,” ujar Lukman kepada wartawan suararakyat.info.selasa (15/7/2025)
Visi: Mewujudkan Desa Bojongasih yang Mandiri, Sejahtera, dan Tangguh di Era Digital
Dalam pencalonannya, Lukman membawa visi yang kuat: “Mewujudkan Desa Bojongasih yang Mandiri, Sejahtera, dan Tangguh di Era Digital.” Ia menyadari bahwa kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tak bisa dihindari, namun harus dimanfaatkan secara cerdas demi kemajuan desa dan perlindungan warganya.
Lukman ingin memastikan bahwa desa tidak tertinggal dari arus perubahan global. Namun, ia menekankan bahwa digitalisasi tidak boleh menjauhkan pemerintah desa dari masyarakat, justru harus semakin mendekatkan.
Misi Lukman Nulkahim
1. Memperkuat pelayanan publik berbasis digital, namun tetap ramah bagi semua kalangan, termasuk lansia dan warga yang belum akrab dengan teknologi.
2. Meningkatkan program ekonomi kerakyatan berbasis potensi lokal, seperti pertanian, peternakan, dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) dengan pendampingan dan akses pasar berbasis online.
3. Membentuk sistem transparansi dan partisipasi warga dalam pengelolaan keuangan desa melalui platform digital terbuka yang mudah diakses oleh masyarakat.
4. Membangun ruang kreatif dan literasi digital bagi generasi muda agar tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tapi juga pencipta konten dan pelaku ekonomi digital.
5. Menghadirkan desa yang aman secara sosial dan digital dengan edukasi tentang perlindungan data pribadi, keamanan digital, serta pencegahan hoaks dan penipuan online.
6. Menjadikan kantor desa sebagai pusat pelayanan inklusif, terbuka setiap hari, ramah disabilitas dan responsif terhadap kebutuhan warga.
Perlindungan Warga di Era Digital: Bukan Sekadar Program, Tapi Komitmen
Lukman Nulkahim sangat memahami bahwa di balik kemajuan teknologi, banyak ancaman yang bisa menimpa warga, terutama yang belum akrab dengan dunia digital. Ia ingin membangun sistem pendampingan dan perlindungan warga dari ancaman penipuan online, pencurian identitas, dan penyalahgunaan data pribadi.
Desa Bojongasih ke depan akan memiliki layanan aduan digital yang mudah diakses, serta pelatihan rutin tentang keamanan digital bagi semua kalangan usia. Khusus untuk anak-anak dan remaja, Lukman berkomitmen membentuk program edukasi literasi digital yang bekerja sama dengan sekolah dan tokoh pemuda desa.
Menata Masa Depan, Berakar pada Tradisi
Meski memiliki visi modern, Lukman tidak akan melupakan kearifan lokal dan budaya gotong royong yang menjadi nafas kehidupan desa. Ia ingin menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai fondasi utama dalam membangun Bojongasih. Menurutnya, digitalisasi dan modernisasi harus berjalan seiring dengan pelestarian budaya dan nilai-nilai lokal.
“Desa bukan hanya tempat tinggal, tetapi tanah tumpah darah yang harus dijaga, dihormati, dan dimajukan bersama-sama,” tegasnya.
Menuju Bojongasih yang Lebih Baik
Dengan kombinasi antara semangat muda, pengalaman sosial yang kuat, dan visi yang adaptif terhadap zaman, Lukman Nulkahim hadir sebagai harapan baru bagi warga Bojongasih. Di tengah kegelisahan masyarakat atas stagnasi pembangunan dan pelayanan yang tidak merata, Lukman menawarkan arah baru: desa yang mendengar, bergerak, dan melindungi.
Bojongasih membutuhkan pemimpin yang bukan hanya bisa memerintah, tetapi juga melayani. Bukan sekadar membangun jalan, tetapi juga membangun masa depan.
Dan harapan itu kini menguat dalam satu nama: Lukman Nulkahim
Reporter :Rio Julianto