Firdaus, Direktur Bumnag Koto Tangah : “Usaha Bukan Hanya Bisnis, Tapi Tanggung Jawab Terhadap Bumi”

5
0

MediaSuaraMabes, Agam – Siapakah yang menyangka, di tengah deru kedai bakso yang ramai dan bau bawang goreng yang memikat, terlahir wawasan yang begitu besar tentang masa depan kita?

Begitulah ketika Direktur BUMNAG Koto Tangah, Firdaus duduk santai menyantap mangkuk bakso kesukaannya.

Tanpa niat menyampaikan pidato resmi, ia secara alami mengungkapkan pandangan yang menggugah: “Apakah kita mau menjadi generasi yang hanya mengejar keuntungan, sementara bumi yang kita tinggali tergerus perlahan-lahan?”

Optimisme Firdaus bukanlah omong kosong yang terbangun dari udara. Ia melihat potensi besar BUMNAG Koto Tangah bukan sebagai sekadar lembaga bisnis, melainkan sebagai agen perubahan untuk kelestarian lingkungan.

“Mengapa harus memilih antara untung dan bumi yang sehat?” ujarnya sambil menyantap potongan daging yang lembut. Bagi dia, kedua hal itu bukanlah hal yang saling eksklusif, melainkan dua sisi mata uang yang sama pentingnya.

Masalah kelestarian lingkungan, menurutnya, bukan lagi masalah yang bisa ditunda atau diserahkan kepada pihak lain.

“Apakah kita akan biarkan anak cucu kita hanya mengenal hutan dari buku atau dari pengalaman langsung yang penuh keindahan?” tanyanya yang penuh emosi. Di tengah suasana kedai yang riang, kata-katanya membangkitkan kesadaran bahwa setiap langkah usaha kita hari ini akan menentukan nasib bumi besok.

Komitmen Firdaus tidak hanya berhenti pada kata-kata. Ia mengungkapkan rencana konkret untuk mengintegrasikan prinsip ramah lingkungan ke dalam setiap kegiatan usaha BUMNAG Koto Tangah.

“Mengapa tidak membuat usaha kita sebagai contoh bahwa berbisnis bisa juga melindungi lingkungan?” katanya sambil memotong bakso telur.

Mulai dari pengelolaan limbah hingga penggunaan energi terbarukan, semua akan dirancang dengan mempertimbangkan dampak pada alam.

Di kedai bakso yang sama, di mana orang-orang berkumpul untuk bersantai, Firdaus menanam benih harapan bahwa perubahan bisa dimulai dari mana saja.

“Apakah kamu percaya bahwa sebuah kedai bakso bisa menjadi tempat kelahiran ide untuk menyelamatkan bumi?” tanyanya

Menurut Direktur Bumnag Koto Tangah, perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil yang penuh tekad dan keyakinan.

Sebelum meninggalkan kedai, Firdaus mengakhiri percakapan dengan pesan yang kuat.

“Kita tidak bisa menunda lagi. Hari ini adalah waktunya untuk membangun usaha yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan yang menjadi hak anak cucu kita.” Dengan senyum lebar.

Terlihat semangat optimisme dan komitmen yang tak tergoyahkan, sambil meninggalkan kesan bahwa bahkan di tempat paling sederhana, kita bisa menemukan makna yang paling besar untuk masa depan kita.

(FK/Yaman)