MediaSuaraMabes – Nama asli Arif Rachman yang dikenal dipanggil DJ Adipati Agung adalah seseorang yang memiliki hobi bermain musik Disc Jockey (DJ). Dalam penampilannya ia mampu mencampurkan berbagai lirik lagu secara berkesinambungan.
Saat mengisi ulang tahun ke-8 GMC Tasikmalaya di Terminal Tipe A Indihiang Kota Tasikmalaya, DJ Adipati dengan kepiawaiannya selain membawakan juga memainkan lagu-lagu nasional, juga mampu mengangkat lagu dan tarian Sunda melalui musik DJ dan Kendang.
Kolaborasi tersebut selain untuk menciptakan aliran musik yang menghibur penonton dan menjaga suasana tetap hidup, juga sebagai bentuk mencintai budaya lokal Sunda, dengan tujuan untuk mengangkat ke tingkat nasional hingga internasional.
Dalam penampilannya, Disjoki Adipati Agung juga menggunakan berbagai peralatan seperti kontrol digital, turntable, untuk proses menggabungkan beberapa trek audio individual seperti vokal, instrumen, dan efek suara menjadi satu, seimbang, dan harmonis.
DJ Adipati di dunia Disjoki bukan orang baru, tetapi ia sudah lama tampil di berbagai acara seperti klub, berbagai pesta, termasuk di acara komunitas klub motor dan lainnya.
Jumlah jam terbangnya sudah tidak diragukan lagi, tidak hanya di tingkat daerah, Priangan Timur, Jawa Barat, nasional juga telah mampu menghibur para wisatawan asing di Bali dengan memperkenalkan tarian dan lagu-lagu Sunda.
“Misi saya sejak dulu ingin mengangkat budaya Sunda ke kancah nasional. Alhamdulilah berkat kolaborasi dengan mitra saya baik di Pantura maupun di Jakarta, saya selalu membawa lagu Sunda,” kata DJ Adipati Agung pada Sabtu malam Minggu 6 September 2025.
Setiap acara saya selalu mengangkat budaya Sunda mulai dari kendang, terompet pencak silat, angklung. Alhamdulilah dampaknya terhadap ribuan audiens semua goyang, dari situ saya berpikir kesenian Sunda sangat diminati oleh berbagai kalangan.
Meskipun musik DJ berasal dari budaya Hip-Hop dan Electronic Dance Music (EDM), keduanya berpusat pada peran disk jockey dalam memainkan, memanipulasi, dan menciptakan musik menggunakan alat seperti turntable dan perangkat lunak.
Hip-hop adalah genre yang lebih tua, sedangkan EDM adalah genre musik dansa elektronik yang lebih modern dan mencakup berbagai sub-genre seperti house, techno, dan trance.
DJ memiliki peran sentral dalam musik hip-hop sejak awal kemunculannya di New York pada tahun 1970-an. DJ menggunakan turntable untuk memanipulasi rekaman, menciptakan suara dan irama baru, yang disebut turntablism.
Para pelopor DJ Kool Herc dan Grandmaster Flash membentuk aliran hip-hop dan memengaruhi generasi DJ berikutnya.
Budaya Musik Elektronik Dance (EDM) berkembang dari musik disco pada akhir tahun 1970-an dan menjadi musik dansa elektronik dengan energi yang khas.
EDM adalah istilah umum untuk berbagai sub-genre musik dansa, termasuk house, techno, trance, dubstep, dan lain-lain.
“Di era modern kita akan berusaha untuk mengkolaborasikan musik DJ dengan tarian budaya lokal Sunda. Budaya Sunda adalah budaya masyarakat Sunda,” kata DJ Adipati.
Masyarakat Sunda dikenal lemah lembut dan sangat menghormati orang tua, dengan prinsip someah hade ka semah atau ramah kepada tamu.
Nilai seperti silih asih, silih asah, silih asuh (saling mengasihi, mendidik, dan melindungi) menjadi pedoman sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
Gotong royong diterapkan untuk menjaga keseimbangan sosial dan kebersamaan antar warga.
Seni:
Tarian yang populer meliputi Tari Jaipong, Tari Merak, dan Tari Kuda Renggong.
Wayang:
Wayang Golek adalah bentuk seni pertunjukan wayang khas Sunda.
Musik:
Seni musik Sunda mencakup alat musik seperti angklung dan alat musik degung yang biasa dimainkan oleh sinden termasuk karinding.
Tradisi, adat dan upacara adat:
Berbagai upacara adat dilakukan, seperti Seren Taun (upacara panen) dan Ngeuyeuk Seureuh (persiapan pernikahan).
Botram:
Kegiatan makan bersama yang merupakan bagian dari tradisi masyarakat Sunda.
Rumah Adat:
Terdapat berbagai jenis rumah adat Sunda seperti Capit Gunting dan Jubleg Nangkub.
“Melalui musik DJ tidak hanya kendang, terompet, tetapi juga karinding bisa berkolaborasi untuk mengangkat budaya kita ini tidak hanya di daerah, tetapi juga ke kancah nasional,” kata DJ.***