MediaSuaraMabes, Banda Aceh — Baitul Mal Aceh terus menunjukkan komitmennya sebagai lembaga pengelola Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) dalam membantu masyarakat miskin di seluruh Aceh. Tahun ini, lembaga tersebut telah menyalurkan bantuan modal usaha dengan total anggaran mencapai Rp20 miliar.
Hal ini disampaikan oleh Herianto, petugas Baitul Mal Aceh yang membidangi penyaluran bantuan pelaku modal usaha, saat menerima kunjungan dari Lembaga Pemantau KAKI (Komite Anti Korupsi Indonesia), Senin (7/7/25).
“Bantuan yang kami salurkan diberikan kepada masyarakat miskin di seluruh wilayah Aceh. Setiap penerima mendapatkan dana bantuan sebesar Rp3 juta, dan proses pendaftarannya dilakukan secara online,” ujar Herianto.
Lebih lanjut, Herianto menyampaikan bahwa antusiasme masyarakat sangat tinggi. Tercatat lebih dari 160.000 pendaftar mengajukan bantuan modal usaha melalui sistem daring yang disediakan Baitul Mal Aceh.
Proses seleksi dilakukan dengan ketat. Salah satu tahapan penting dalam seleksi adalah pengisian data jumlah pendapatan kepala rumah tangga, serta melampirkan foto rumah dan tempat usaha pemohon. Data tersebut menjadi dasar penilaian kelayakan penerima bantuan.
“Dari persyaratan tersebut, kami menyaring siapa saja yang benar-benar layak menerima bantuan. Proses ini dilakukan untuk memastikan dana tersalurkan secara tepat sasaran, mengingat keterbatasan anggaran,” jelasnya.
Ketua KAKI Aceh, Muamar Saputra, yang turut hadir dalam kunjungan tersebut, menyampaikan apresiasinya atas transparansi dan prosedur yang diterapkan oleh Baitul Mal Aceh.
“Dari hasil pantauan kami, Baitul Mal Aceh telah melaksanakan tugasnya dengan baik dan sesuai dengan mekanisme yang berlaku dalam menyalurkan dana ZIS kepada masyarakat,” tutup Muamar Saputra.