MediaSuaraMabes, Aceh – Sebelum pekerjaan pergantian Jembatan Woyla dimulai sebaiknya PPK mengkaji kembali jika perlu menurunkan ahli forensik konstruksi dan Badan Pemeriksa Keuangan, pasalnya Tender Pergantian jembatan Woyla tersebut ditawar oleh PT.MARINDA UTAMAKARYA SUBUR dengan harga yang tidak wajar HPS Rp.149,8 Milyar ditawarkan Rp.119,8 Milyar selisih penawaran mencapai Rp.30 Milyar.
Ketua Arenas08 Relawan Prabowo Gibran Muammar Saputra mendesak Kabalai BPJN Provinsi Aceh menyurati Mentri PUPR agar paket ini dievaluasi kembali. Sangat tidak masuk akal pembangunan jembatan yang materialnya 80 % produksi Pabrik seperti Besi ulir, Rangka Baja, Semen harga sudah ditentukan pabrik, perlu dicurigai darimana kontraktor mendapat keuntungan jika tidak mencuri spek yang ujung ujungnya mengurangi kualitas pekerjaan.
Jika dipaksakan berkontrak maka kami selaku relawan Prabowo Gibran Arenas08 Provinsi Aceh akan melaporkan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto, kami punya tanggung jawab moral mengawsi proyek proyek strategis Nasional yang berada di Provinsi Aceh kami tidak tinggal diam, jika APH di Aceh tidak merespon maka kami akan laporkan kasus ini ke Pusat Pemerintahan di Jakarta.
Bukan hanya paket Jembatan Woyla banyak paket paket lain nya yang dimenangkan oleh penawaran nomor 1 yang cendrung membuang puluhan milyar.
Muammar Saputra
Ketua Arnas08 Provinsi Aceh
Ketua.
(Hanafiah)
