MSM TV – Konsep keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadiatau keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan semakin mendapat perhatian di era modern, terutama di tengah tuntutan pekerjaan yang semakin meningkat. Keseimbangan kerja dan kehidupandipahami sebagai kondisi di mana seseorang mampu menyeimbangkan tanggung jawab pekerjaan dengan kehidupan pribadi, termasuk keluarga, kesehatan, hingga aktivitas sosial.
Secara sederhana,keseimbangan hidup dan pekerjaanadalah kondisi ketika seseorang mampu menyeimbangkan peran dalampekerjaandan kehidupan pribadi. Dikutip dari jurnalrepo.darmajaya.ac.id,Keseimbangan kehidupan kerja berkaitan erat dengan tingkat kepuasan individu saat menjalankan peran ganda dalam kehidupannya. Selain itu, keseimbangan ini terjadi ketika tanggung jawab pekerjaan dan tanggung jawab dalam keluarga dapat dijalankan secara harmonis.
Dalam praktiknya, keseimbangan ini bukan hal yang mudah dicapai. Banyak pekerja yang mengalami kesulitan membagi waktu antara pekerjaan, kesehatan diri, dan kepentingan keluarga. Padahal, menurut para ahli sumber daya manusia, keseimbangan tersebut merupakan faktor penting bagi keberhasilan dan kelancaran karier.
Kriteria Keseimbangan Kehidupan Kerja
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa terdapat sejumlah kriteria yang dapat menjadi acuan untuk menilai apakah seseorang sudah menjalankan keseimbangan kerja dan kehidupan dengan baik.
Pertama, adanya fleksibilitas waktu kerja. Karyawan perlu memiliki kebebasan menggunakan jam kerja yang fleksibel. Dengan demikian, pekerja dapat menyeimbangkan tanggung jawab pekerjaan dengan aktivitas lain, seperti keluarga, studi, maupun hobi.
Kedua, memenuhi peran sesuai harapan. Keseimbangan hidup tercapai ketika karyawan mampu memenuhi harapan dari peran-peran yang dijalankan, baik di kantor maupun dalam keluarga. Hal ini menuntut kemampuan seseorang dalam mengatur prioritas serta melakukan negosiasi peran agar tidak terjadi tumpang tindih.
Ketiga, minimnya konflik peran. Karyawan yang mampu membagi waktu dengan baik biasanya tidak hanya hadir secara fisik, tetapi juga secara emosional bagi keluarga dan lingkungan sosialnya. Misalnya, seorang pekerja yang tetap bisa menyempatkan waktu berkumpul dengan keluarga di akhir pekan meski memiliki kesibukan padat pada hari kerja.
Keempat, kesehatan fisik dan mental tetap terjaga. Keseimbangan hidup bukanlah tentang membagi waktu secara merata antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, melainkan bagaimana seseorang tetap memiliki energi dan kesehatan yang baik untuk menjalankannya. Dampak positifnya adalah berkurangnya stres, menurunnya risiko kelelahan berlebihan, serta meningkatnya rasa bahagia.
Kelima, terjaganya kualitas hubungan sosial.Keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadiBukan hanya tentang karier dan keluarga, tetapi juga tentang waktu untuk diri sendiri dan hubungan sosial. Perencanaan yang matang terhadap waktu pribadi, baik olahraga, liburan, maupun sekadar hobi, dapat memperkuat aspek ini.
Mengutip dariBerita Bisnis Harian, para ahli karier menekankankeseimbangan hidup dan pekerjaanmembawa banyak dampak positif. Menurut CEO Amplio Recruiting Chris Chancey keseimbangan yang baik dapat menurunkan risiko stres, mengurangi potensikelelahan mental, serta meningkatkan rasa bahagia. Tidak hanya bagi karyawan, perusahaan juga diuntungkan karena karyawan menjadi lebih setia, produktif, dan jarang tidak hadir.
Sebaliknya, ketidakseimbangan dapat memicu masalah serius. Studi menunjukkan bahwa stres akibat beban kerja berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik, mulai dari depresi hingga gangguan kardiovaskular. Selain itu, kinerja juga menurun karena energi terkuras habis dalam pekerjaan tanpa waktu pemulihan yang cukup.
Mencapaikeseimbangan hidup dan pekerjaanbukan berarti membagi waktu secara merata setiap hari. Keseimbangan lebih menekankan pada fleksibilitas, di mana seseorang mampu memenuhi tuntutan pekerjaannya sekaligus tetap memiliki waktu dan energi untuk menikmati kehidupan pribadi.