Ada sisi emosional yang sering membuat orang kreatif terlihat goyah

24
0

MSM TV – Orang kreatif sering digambarkan sebagai sosok penuh warna karena imajinasinya yang liar, ide-ide mereka segar, dan karyanya mampu memikat banyak orang. Namun, di balik segala pesona itu, ada sisi emosional yang tidak jarang membuat mereka tampak terombang-ambing.

Banyak kisah tentang seniman, musisi, hingga penulis terkenal yang hidupnya penuh dengan karya brilian sekaligus drama emosional. Pertanyaan pun muncul, apakah orang yang kreatif memang lebih rentan mengalami perubahan suasana hati dibandingkan mereka yang tidak terlalu terlibat dalam dunia ide?

Apakah Orang yang Kreatif Memang Rentan Mengalami Perubahan Mood?

Hubungan antara kreativitas dan perubahan suasana hati sudah lama menjadi perdebatan.

Beberapa penelitian menemukan adanya kaitan erat antara kepribadian kreatif dengan gangguan suasana hati, terutama bipolar. Menurut tinjauan dalam Frontiers in Psychiatry, individu yang kreatif memang lebih sering menunjukkan gejala perubahan suasana hati yang signifikan dibandingkan orang pada umumnya.

Kondisi ini sangat jelas terlihat pada fase hipomania, di mana seseorang sangat produktif, penuh energi, dan seolah-olah tidak pernah kehabisan ide. Namun, ketika fase tersebut berlalu, mereka bisa jatuh ke dalam kondisi depresi yang menguras semangat.

Studi besar di Swedia bahkan menunjukkan bahwa penulis cenderung memiliki risiko lebih tinggi mengalami depresi, bipolar, dan bahkan pikiran bunuh diri dibandingkan populasi umum.

Meskipun demikian, hal ini tidak otomatis berlaku untuk semua bidang kreatif, karena ilmuwan atau seniman visual justru tidak menunjukkan tingkat kerentanan yang sama. Dengan kata lain, meski ada pola, hubungan antara kreativitas dan perubahan suasana hati tidak bisa digeneralisasi secara ketat.

Emosi sebagai Pemicu Kreativitas

Hal menarik dari hubungan ini adalah bagaimana emosi bisa menjadi bahan bakar kreativitas. Tidak jarang, karya besar lahir dari pengalaman emosional yang intens.

Menurut laporan Wired, sebuah eksperimen menunjukkan bahwa peserta yang menerima umpan balik negatif justru menghasilkan karya seni yang lebih kreatif dibandingkan mereka yang mendapat pujian.

Artinya, kesedihan atau tekanan bisa mendorong seseorang untuk memproses emosi secara lebih mendalam dan mengekspresikannya dalam karya yang orisinal.

Namun, bukan berarti emosi negatif selalu baik. Perubahan suasana hati yang ekstrem dan tidak terkendali justru dapat merusak konsistensi dalam berkarya. Itulah mengapa penting bagi individu kreatif untuk bisa menyalurkan emosi dengan sehat.

Menariknya, emosi positif juga berperan besar. Suasana hati yang bahagia dan penuh semangat bisa membuat otak lebih terbuka terhadap ide-ide baru dan berani mengambil risiko kreatif.

Kombinasi keduanya antara emosi positif dan negatif sering kali justru melahirkan keseimbangan yang memicu inovasi.

Mengapa Perubahan Mood Sering Terjadi pada Orang Kreatif?

Ada beberapa alasan mengapa perubahan suasana hati sangat terkait dengan dunia kreatif. Pertama, sifat kepribadian yang kontradiktif. Banyak individu kreatif memiliki sisi yang kompleks. Mereka bisa sangat terbuka terhadap pengalaman baru, tetapi sekaligus sensitif terhadap kritik.

Mereka disiplin dalam berkarya, tetapi juga mudah kehilangan fokus jika suasana hati sedang buruk. Kontradiksi inilah yang sering menyebabkan emosi mereka berubah-ubah dengan cepat. Selain itu, faktor genetika juga berperan. Studi kembar dan penelitian genetika menemukan adanya pola keterkaitan antara risiko bipolar dengan kreativitas.

Dalam dosis ringan, gen yang terkait dengan gangguan suasana hati justru dapat meningkatkan daya imajinasi. Namun jika berlebihan, kondisi ini dapat menyebabkan masalah emosional serius yang menghambat produktivitas.

Jadi, ada garis tipis antara kreativitas yang sehat dengan kreativitas yang lahir dari instabilitas emosional.

Tidak kalah penting, kelancaran mental menjadi ciri khas orang yang kreatif.

Saat berada dalam fase energi tinggi, ide mengalir tanpa henti dan mereka bisa bekerja dengan fokus luar biasa. Tetapi ketika fase itu mereda, tubuh dan pikiran seperti kehabisan bensin, sehingga muncul rasa hampa, lelah, bahkan depresi.

Siklus ini seringkali membuat mereka terlihat seperti terombang-ambing secara emosional di mata orang lain.

Meskipun terdengar berat, bukan berarti orang kreatif harus pasrah dengan perubahan suasana hati. Justru, memahami pola emosi diri bisa menjadi kunci untuk menjaga stabilitas. Banyak seniman besar yang menjadikan karya sebagai terapi, sebuah cara untuk menyalurkan badai emosinya ke dalam bentuk yang produktif.

Menulis, melukis, atau membuat musik bisa menjadi ruang aman untuk mengurai emosi yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.

Di sisi lain, menjaga gaya hidup sehat juga sangat penting. Tidur cukup, makan dengan gizi seimbang, serta olahraga teratur dapat membantu menstabilkan hormon dan mengurangi frekuensi perubahan suasana hati.

Lingkungan sosial yang mendukung juga tidak kalah penting, karena orang-orang kreatif cenderung membutuhkan ruang aman untuk mengekspresikan diri tanpa takut dihakimi.

Jika perubahan suasana hati mulai mengganggu kehidupan sehari-hari, mencari bantuan profesional seperti konseling atau terapi adalah langkah yang bijaksana yang dapat diambil.

Berdasarkan berbagai penelitian dan pandangan psikologis, dapat disimpulkan bahwa orang yang kreatif memang memiliki kecenderungan lebih besar mengalami perubahan suasana hati. Namun, hal itu tidak langsung membuat kreativitas identik dengan gangguan emosional.

Emosi, baik yang positif maupun negatif, justru bisa menjadi bahan bakar bagi karya besar, selama dikelola dengan bijak.

Kreativitas dan emosi pada dasarnya berjalan beriringan. Perubahan suasana hati bisa menjadi tantangan, tapi juga peluang untuk menciptakan sesuatu yang autentik.

Jadi, jika kamu termasuk orang kreatif yang sering merasakan naik-turun emosi, jangan terburu-buru melihatnya sebagai kelemahan. Justru, bisa jadi itulah kekuatan tersembunyi yang membuat karyamu dan hidupmu lebih berwarna. (jpc)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here