MediaSuaraMabes, Sukabumi – Dugaan proyek kementria PUPR asal jadi yang terkesan di paksakan oleh Kementerian PUPR Jawa Barat. Yang keberadaannya bukan hanya di Sukabumi saja, Proyek Kementrian PUPR untuk wilayah sukabumi menggunakan anggaran puluhan Miliar Rupiah.
Kepala Desa Mekarsari dan Desa Caringin Kecamatan Cicurug saat diminta keterangan seputar Proyek Kementrian PUPR yang di kerjakan oleh PT.ADIKARYA mengatakan pihak PT.ADIKARYA hanya sosialisasi kepada desa atau masyarakat tentang ijin mulai melaksanakan kegiatan proyek peningkatan dan rehabilitasi jaringan irigasi utama kewenangan daerah di BBMS Citarum (INPRES TAHAP II) Sumber dana APBN.
Akan tetapi pada saat ditanya tentang apakah pihak dari PT.ADIKARYA selaku pelaksana proyek tersebut menerangkan atau memberikan detil Rencana Anggaran Biaya (RAB) dengan tegas pihak desa mengatakan tidak ada sama sekali.
Dari hasil team investigasi dilapangan proyek tersebut diduga di supkonkan oleh pihak PT.ADIKARYA, menurut sumber dilapangan untuk matrial kami tidak mengetahui sama sekali pengadaanya langsung oleh pihak PT.ADIKARYA kami red pekerja hanya menerima upah pekerjaan.
Pihak PT,ADIKARYA saat diminta klarifikasi AI saat mengatakan saya hanya pelaksana bukan pemilik pekerjaan, ini milik PUPR dibandung kantornya,AI juga membenarkan mereka sudah melaksanakan sosialisai, AI juga menerangkan proyek ini proyekjawabarat tidak hanya disukabumi, sebenernya saya juga tidak punya hak untuk memberikan keterangan. Nanti biar ada yang menghubungi dari pihak yang lebih kompenten menjawab prihal tersebut.
Mepa salah satu tokoh pergerakan disukabumi saat diminta tanggapan seputar permasalahan dilapangan mengatakan tidak ada taransparansi atau keterbukaan informasi public (KIP) yang dilakukan pihak pengusaha seperti mensosialisasikan atau memberikan Rencana Anggaran Bangunan (RAB) kepada pihak desa atau Masyarakat sehingga peranserta Masyarakat dalam proses pembangunan didaerahnya bisa optimal, dan Masyarakat pasti akan menjaga kegiatan plaksaan proyek PUPR tersebut, karna mereka merasa dilibatkan dalam pelaksanaan pembangunan.
Mepa juga menyayangkan sulitnya ditemukan plank kegiatan proyek tersebut terkesan disembunyikan, seharusnya plak proyek di letakkan ditempat yang gampang dilihat tidak hanya satu titik, apa lagi menurut informasi kantor direksikidnya juga sangat sulit ditemukan terkesan menghindar. Team
Reporter :Rio Julianto





