MediaSuaraMabes – Lingkung Seni Gentra Pakusarakan yang berlokasi di Desa Cibunar, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, merupakan contoh nyata dari upaya pelestarian seni budaya tradisional yang sangat penting. Didirikan pada tahun 2004, lembaga ini memiliki misi untuk mendidik masyarakat, terutama generasi muda, tentang kecintaan dan pentingnya melestarikan seni budaya Sunda. Melalui berbagai kegiatan, Lingkung Seni ini berusaha untuk mengajak masyarakat mengenal dan menghargai warisan budaya yang telah ada sejak lama.
Tujuan dan Aktivitas
Lingkung Seni Gentra Pakusarakan memiliki berbagai kegiatan yang mencakup seni musik tradisional, seperti Calung, Degung, Cianjuran, dan Kawih Sunda. Keempat jenis seni ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana pendidikan yang efektif untuk memperkenalkan nilai-nilai budaya kepada anak-anak dan masyarakat umum. Melalui pelatihan dan pertunjukan, peserta diajak untuk belajar teknik dan makna dari setiap jenis seni yang diajarkan.
Pembimbing Gentra Pakusarakan, Abah Endaj Kusnandar, yang lebih dikenal dengan sebutan Abah Cibunar, menekankan pentingnya peran Lingkung Seni dalam mendidik generasi muda. Ia mengatakan, “Lingkung Seni ini hadir untuk mendidik generasi muda tentang pentingnya menjaga dan melestarikan seni budaya warisan leluhur.” Abah juga menambahkan bahwa seni bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga berfungsi sebagai pemersatu bangsa dan penguat toleransi antarumat beragama.
Harapan dan Tantangan
Meskipun telah berkontribusi besar dalam pelestarian budaya, Abah Cibunar berharap ada dukungan yang lebih besar dari pemerintah untuk kegiatan serta pembangunan sanggar. Saat ini, pembangunan sanggar dilakukan secara mandiri dengan sumber daya yang terbatas. “Kami berharap ada bantuan dari pemerintah agar kami bisa lebih optimal dalam mengembangkan kegiatan dan meningkatkan fasilitas yang ada,” katanya. Dengan dukungan yang lebih baik, diharapkan Lingkung Seni Gentra Pakusarakan dapat menjangkau lebih banyak masyarakat dan memberikan dampak yang lebih luas.
Prestasi yang Dicapai
Dalam perjalanannya, Lingkung Seni Gentra Pakusarakan telah memperoleh berbagai penghargaan di tingkat Jawa Barat. Salah satu prestasi yang membanggakan adalah masuk dalam 10 besar Virtual Challenge Gentra Kala Milenial yang diselenggarakan oleh Yayasan Pengembangan Seni Tradisi Sunda Gentramadya pada tahun 2021. Ini menunjukkan bahwa usaha mereka dalam melestarikan seni budaya tradisional tidak hanya diakui oleh masyarakat lokal, tetapi juga oleh lembaga-lembaga budaya di tingkat provinsi.
Salah satu anggota yang menonjol dari Lingkung Seni ini adalah Panji Triyadi MK, yang berhasil meraih Juara 1 dalam Tarung Jentreng Jawara Kacapi se-Jawa Barat yang diselenggarakan oleh Kokams Bandung pada tahun 2022. Prestasi ini menegaskan bahwa Lingkung Seni Gentra Pakusarakan tidak hanya fokus pada pengajaran, tetapi juga mendorong anggotanya untuk berprestasi dalam kompetisi seni.
Keterlibatan dalam Acara Budaya
Lingkung Seni Gentra Pakusarakan juga aktif dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Garut. Mereka telah berkontribusi dalam acara Gelar Pesona Budaya Garut (GPBG), sertijab, serta penampilan komposisi kesenian tradisional Sunda di berbagai acara lainnya. Keterlibatan ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi anggota untuk tampil di depan publik, tetapi juga membantu mempromosikan budaya Sunda kepada khalayak yang lebih luas.
Lingkung Seni Gentra Pakusarakan adalah contoh inspiratif dari upaya pelestarian seni budaya tradisional di Indonesia. Dengan semangat edukasi dan cinta terhadap budaya, mereka berusaha untuk menjaga warisan leluhur dan mengajarkannya kepada generasi muda. Harapan akan dukungan dari pemerintah dan masyarakat semakin memperkuat komitmen mereka untuk melestarikan seni budaya Sunda. Dengan terus berkarya dan berprestasi, Lingkung Seni ini berharap dapat menjadi pionir dalam pelestarian budaya di daerahnya dan menjadi inspirasi bagi lembaga seni lainnya di seluruh Indonesia.