2
0

MediaSuaraMabes, Jakarta Utara — Suku Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Administrasi Jakarta Utara menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Etika dan Budaya Politik dalam Berdemokrasi” yang berlangsung di Balai Yos Sudarso Lantai 2, (14/10) Kantor Wali Kota Jakarta Utara.

Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, perwakilan organisasi kemasyarakatan (ormas), serta 18 perwakilan dari unsur partai politik di tingkat cabang dan sejumlah instansi pemerintah terkait.

Dalam kegiatan tersebut, para peserta mengikuti berbagai sesi diskusi yang membahas beragam aspek etika dan budaya politik dalam konteks demokrasi di Indonesia. Diskusi berjalan interaktif dengan fokus pada pentingnya penerapan nilai-nilai moral dan etika dalam praktik politik di tingkat lokal maupun nasional.

Kepala Suku Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Administrasi Jakarta Utara, Andi Achmad Kohar, dalam sambutannya menyampaikan bahwa peningkatan kualitas etika dan budaya politik merupakan pondasi utama dalam membangun demokrasi yang sehat dan berintegritas.

“Etika dan budaya politik yang lebih baik adalah pondasi utama dalam membangun demokrasi yang berkualitas. Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, toleransi, serta partisipasi aktif dalam proses demokrasi,” ujar Andi Achmad Kohar.

Ia menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat kolaborasi antara pemerintah, partai politik, dan masyarakat dalam menciptakan ruang demokrasi yang beretika dan berbudaya.

Suasana acara berlangsung hangat dan penuh semangat kebersamaan. Para peserta saling bertukar pandangan dan pengalaman mengenai praktik politik yang berlandaskan etika serta budaya yang menghargai perbedaan.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan masyarakat Jakarta Utara semakin memahami pentingnya peran mereka dalam menjaga dan memperkuat nilai-nilai demokrasi yang beretika, berkeadilan, dan berbudaya.

Komarudin
Jurnalis DKI Jakarta